Senin, 05 November 2018

Saatnya Netizen Berperan dalam Perang Melawan Narkoba



Piye kabare, GRes? Sehat terus dan tolak Narkoba ya!

Bukan tanpa alasan mendadak Mimin ngomongin narkoba, karena Senin lalu (29/10) para blogger Gandjel Rel berkesempatan menghadiri Forum Komunikasi Anti Narkoba Berbasis Media Online bagi Netizen yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah. Nggak tanggung-tanggung GRes, forum komunikasi (forkom) ini dihadiri langsung oleh kepala BNNP Jateng Brigadir Jenderal Polisi Drs. Muhammad Nur, SH, M.Hum, yang didampingi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Bp. Susanto, SH, MM. 
Selain para blogger Gandjel Rel, netizen Jawa Tengah juga diwakili oleh komunitas Android serta berbagai komunitas dunia maya lainnya. Acara yang berlangsung di Resto Gama Ikan Bakar & Seafood Jl. MT Haryono 807A Semarang ini dibuka pada jam 09.00 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan paparan oleh Kepala BNNP Jateng tentang permasalahan narkoba di Indonesia. Udah tau kan GRes, Presiden Jokowi sempat menyatakan bahwa saat ini Indonesia sedang Darurat Narkoba pada sidang terbatas di hadapan anggota MPR beberapa waktu lalu? Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan. Dikatakan darurat karena kenaikan jumlah prevalensi pemakai dari tahun ke tahun yang signifikan, meningkatnya jumlah korban akibat narkoba, membebani negara dengan banyaknya biaya ekonomi dan materi yang harus dikeluarkan untuk mencegah peredaran narkoba termasuk biaya rehabilitasi, serta berdampak besar kepada kejahatan lain atau menghasilkan narcotic related crime. 


Sambutan oleh Kepala BNNP Jateng

Pak Nur menambahkan bahwa telah ada bayi usia 3 bulan di Nusa Tenggara Timur yang sudah kecanduan narkoba! Sedemikian gawatnya urusan narkoba di negeri ini. Padahal negara Indonesia termasuk beruntung karena jumlah masyarakat usia produktifnya sangat besar. Namun apalah jadinya jika pemuda harapan bangsa ini hanya menjadi budak narkoba.


Fakta mengejutkan yang diungkap dalam forum ini diantaranya bahwa tidak ada satupun wilayah di Indonesia yang bersih dari narkoba. Dari kota hingga pelosok kampung, dari pejabat, pegawai pemerintah hingga lapisan masyarakat terbawah. Kurang lebih enam juta orang dari penduduk Indonesia telah menjadi pasar potensial peredaran narkoba.

Yang lebih menakutkan lagi karena jaringan Narkoba ini sifatnya internasional dengan modal besar. Serta yang terbaru, penyebaran Narkoba di Indonesia telah menjadi instrumen proxy war oleh negara asing. Jadi ibaratnya negara kita sudah dijajah dan dihancurkan secara perlahan melalui narkoba. Hal ini diperparah dengan kenyataan bahwa ada 11 negara di dunia yang melegalkan produksi & ekspor Narkoba dengan alasan meningkatkan devisa negaranya, termasuk Tiongkok. Duh, serem banget ya..

Bersama Kepala dan Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jateng

Karena wilayah negara kita 2/3nya berupa perairan dan merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, sehingga para pengedar seringkali mengincar titik-titik perairan yang lemah penjagaannya. Terbukti dengan 80% jalur masuk narkoba ke Indonesia melalui jalur laut.

Sementara modus operandi yang digunakan dalam peredaran Narkoba sudah semakin canggih saja, ada yang menggunakan organ tubuh sebagai penyimpanan Narkoba, anus, alat vital, produk fashion bahkan kitab suci. Dan semakin meningkatnya pengguna media sosial di Indonesia, berdampak pada maraknya penjualan dan pengiriman narkoba pasar daring.

Kondisi terkini, peningkatan prevalensi pengguna Narkoba dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa 40-50 warga Indonesia meninggal karena Narkoba setiap harinya. Dan karena Narkoba menyerang sistem saraf otak, maka tidak akan ada kata SEMBUH bagi penggunanya. Mereka hanya bisa PULIH, yang artinya dengan satu atau dua stimulus sangat memungkinkan terjadinya relaps. Dengan kata lain, daya rusak kejahatan narkoba jauh lebih serius dibanding korupsi dan terorisme. Selain kerugian akibat penyalahgunaan Narkoba yang mencapai 84 trilyun rupiah, pengaruh Narkoba akan menghasilkan tindakan-tindakan kriminal lainnya.


Pemberian kenang-kenangan kepada perwakilan peseta Forum Komunikasi

Lantas apakah kita hanya diam saja melihat pusaran lingkaran setan ini? Sebagai generasi milenial, sudah saatnya netizen berperan dalam perang melawan narkoba, terutama dalam aspek pencegahan. 

Berikut 4 langkah mudah yang dapat kita lakukan dalam rangka STOP NARKOBA :
1. Tolak ketika ditawari.
2. Jika ada pecandu di sekitar kita, sarankan untuk secara suka rela melapor ke BNNP. Bagi siapapun yang melapor dengan suka rela tidak akan dikenakan hukuman, dan biaya rehabilitasinya ditanggung oleh pemerintah.
3. Informasikan tentang tindak pidana Narkotika ke call centre 184
4. Jika ingin curhat atau minta bantuan secara pribadi terkait Narkoba, silakan hubungi nomor BNNP Jateng 0856-4243-2535 yang dapat dihubungi 24 jam.

Mudah kan? Masa kita hanya akan jadi penonton? Yuk mulai bergerak diawali dengan menyebarkan informasi baik ini. STOP NARKOBA!

2 komentar:

  1. Duh,baru baca berita ada pengedar narkoba ditembak di Semarang lagi bawa Shabu berapa kilogram, semoga dengan adanya tulisan para blogger bikin warganet aware ya

    BalasHapus
  2. Yang di halmahera itu sampe ada pabriknha

    BalasHapus